Teater API Surabaya Pentaskan “TOEAN MARKOEN” di Gedung Kesenian Jombang
Jombang, 6 Oktober 2025 – Teater API dari Surabaya hadir memeriahkan panggung seni di Kabupaten Jombang dengan pementasan berjudul “MARKOEN”. Pertunjukan berlangsung di Gedung Kesenian Jombang, Jalan Dr. Soetomo No.75, […]

Jombang, 6 Oktober 2025 – Teater API dari Surabaya hadir memeriahkan panggung seni di Kabupaten Jombang dengan pementasan berjudul “MARKOEN”. Pertunjukan berlangsung di Gedung Kesenian Jombang, Jalan Dr. Soetomo No.75, Sengon, Kecamatan Kepanjen, Jombang, Jawa Timur.

Pementasan digelar Minggu , 5 Oktober 2025 dengan dua sesi, yaitu pentas sore pukul 16.00 WIB dan pentas malam pukul 19.30 WIB. Setelah pementasan malam, acara dilanjutkan dengan diskusi teater pada pukul 20.30 WIB yang menghadirkan para pelaku seni dan penonton untuk membedah makna serta proses kreatif di balik karya “MARKOEN”.
Pementasan ini disutradarai oleh Luhur Kayungga , selain Luhur Kayungga sebagai sutradara, Pertunjukan Toean Markoen ini dimainkan oleh para aktor M. Soleh, Slamet Gaprak, Dedik Obenk, Naryo Pamenang, Ridho Slenk, Mak Yati, Galuh Tulus Utama, dengan penata artistik El, penata lighting Sandy, dokumentasi Taufiq Sholahuddin dan pimpinan produksi Endang Pergiwati,

Kelompok teater yang lahir di Surabaya 32 tahun lalu ini, akan menggelar 2 kali pertunjukan dengan judul yang sama yaitu Toean Markoen.
Pertunjukan pertama diawali dengan adegan kedatangan 2 orang berkepala anjing yang mengenakan jas. Keduanya membawa karung berisi botol plastik.
Selanjutnya, 2 orang lain masuk dengan pakaian APD lengkap. Mereka juga membawa sekarung besar botol plastik. Adegan ini cukup mengejutkan penonton, dimana botol plastik yang dibawa sebagai bahan berbahaya, sehingga orang yang membawa harus mengenakan APD, lengkap dengan masker gas berbahaya, namun di sisi lain plastik itu menjadi benda yang terus dibawa, diakrabi dan terus melekat dengan dirinya.
Tak hanya itu kejutan yang dihadirkan, 3 orang dengan separuh tubuhnya terbungkus karung plastik, seolah para korban peradaban yang berusaha melepaskan diri dari karung plastik namun selalu gagal.
Adegan demi adegan terus bergerak. Sejumlah benda seperti botol palstik, karung plastik, bambu dan seng yang dihadirkan menjadi representasi dari peradaban dan dunia industri yang dihuni manusia saat ini.

“Judul Toean Markoen ini sebenarnya adalah personifikasi atau simbol dari peradaban, dimana makna verbal dari Markoen sendiri adalah makan dengan lahap yang cenderung rakus, atau keserakahan,” ungkap Sutradara Luhur Kayungga.
“ di dunia kini, peradaban diciptakan lewat praktik imperialisme kapital. Dalam peradaban inilah, industri diciptakan dan menghasilkan sampah yang akhirnya mengubur manusia, tidak hanya dalam rumah, ruang kerja, sekolah, yang dipenuhi secara fisik tenggelam dalam sampah plastik, namun juga dalam isi kepala manusia.
Kehadiran Teater API Surabaya ini menjadi angin segar bagi penikmat seni pertunjukan di Jombang. Melalui pementasan “TOEAN MARKOEN”, kelompok teater ini berupaya menghadirkan refleksi sosial yang dikemas dengan gaya khas dan energi panggung yang kuat.