Home Seni Budaya Duo Seniman Jelajahi Dunia Seni di Jombang
Seni Budaya

Duo Seniman Jelajahi Dunia Seni di Jombang

Jombang, 12 Februari 2025 – Dua seniman pengembara, Radilah dan Muaz Giras, baru saja tiba di Jombang dalam rangkaian perjalanan seni mereka, Artventour. Kota Jombang menjadi titik persinggahan kelima mereka […]

Jombang, 12 Februari 2025 – Dua seniman pengembara, Radilah dan Muaz Giras, baru saja tiba di Jombang dalam rangkaian perjalanan seni mereka, Artventour. Kota Jombang menjadi titik persinggahan kelima mereka dalam petualangan kreatif.

Mereka memilih Warkop Platarium sebagai lokasi untuk berbagi pengalaman, melakukan ziarah ke makam seniman, serta menggelar workshop dan pameran seni. Pada Kamis malam, keduanya mengadakan sebuah diskusi menarik yang dihadiri oleh sejumlah seniman dan penggiat seni setempat.

Artventour bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tapi juga memperkenalkan seni sebagai sebuah perjalanan hidup yang tidak hanya bergantung pada aspek komersial semata. Mas Yayan, pemilik Warkop Platarium, sangat antusias dengan kedatangan Radilah dan Muaz. Ia berharap kegiatan ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk aktif berpartisipasi dalam dunia seni yang digelar di warkop miliknya.

Diskusi yang berlangsung malam itu dipandu oleh Mas Chum, yang mampu menggali percakapan dengan lancar. Diskusi malam ini cukup menarik karena banyak seniman yang merasa terbatas karena kendala ekonomi dan kurangnya dukungan. Namun, para peserta diskusi berpendapat bahwa karya seni bisa bertahan dan terus berkembang meskipun dalam keadaan sulit.

Mas Muaz, salah satu pembicara, menceritakan pengalaman seorang teman yang mengikuti berbagai pameran di luar negeri, namun karyanya tetap tidak terjual. Namun, menurut Muaz, perjalanan dan pengalaman yang didapatkan selama proses tersebut jauh lebih penting daripada sekadar menjual karya. Karya seni yang dibawa dalam perjalanan bisa menjadi bahan perbincangan, meskipun tidak menghasilkan keuntungan langsung.

Penikmat seni Andi Kepik juga turut memberikan perspektifnya tentang masa depan kesenian di Jombang. Ia mendorong para seniman untuk terus berkarya meskipun tantangan yang dihadapi cukup berat. Menurutnya, seni adalah jalan hidup yang harus terus dijalani, meskipun dukungan ekonomi dan pemerintah belum sepenuhnya ada.

Kehadiran Kak Farid dan istrinya menambah bobot diskusi malam itu, dengan perspektif yang menarik mengenai pentingnya terus bergerak dalam berkesenian. Mereka berbagi cerita tentang mengikuti berbagai event seni, meskipun karya mereka mungkin tidak memberikan keuntungan finansial besar. Namun, bagi mereka, setiap event adalah kesempatan untuk menciptakan momen berharga dan memperkaya pengalaman seni.

Puncak dari diskusi tersebut adalah penekanan terhadap semangat kebebasan berkarya. Seni bukan sekadar soal keuntungan finansial, tetapi lebih kepada ekspresi diri dan perjalanan tanpa batasan. Hal ini tercermin dalam pameran lukisan yang diadakan oleh Radilah, Muaz, dan seniman lainnya di Tembok Platarium. Pameran tersebut menjadi ruang bagi seniman untuk mengekspresikan karya mereka tanpa tekanan komersial, sehingga seni bisa benar-benar berkembang dengan bebas.

Pada akhirnya, diskusi ini menegaskan bahwa seni bukan hanya tentang pengakuan atau keuntungan materi. Seni adalah jalan hidup yang harus terus dijalani, dengan atau tanpa dukungan. Setiap karya seni memiliki nilai yang tak ternilai, dan itulah yang menjadi kekuatan utama dalam perjalanan seni Radilah dan Muaz Giras. Petualangan mereka kali ini telah membuka wawasan banyak orang tentang pentingnya kebebasan dalam berkarya, serta pentingnya terus menciptakan, belajar, dan memberi dampak positif bagi komunitas sekitar.

Writer: Afina Yanur Alfilayalin

Editor: Andy Kepik

Previously

Warga Kedung Lempuk digegerkan dengan penemuan kepala manusia di tepi sungai Konto

Next

Guru MGMP Bahasa Indonesia Kemenag Jombang Memproduksi Film Pendek Bersambung

admin
Author

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mata Jombang
advertisement
advertisement