Home News Tadarus Seni Budaya Islam ; Hari Santri Nasional 2025 Hadirkan Budayawan,Akademisi dan Ulama Di MINHA Tebuireng  Jombang Jawa Timur
News

Tadarus Seni Budaya Islam ; Hari Santri Nasional 2025 Hadirkan Budayawan,Akademisi dan Ulama Di MINHA Tebuireng  Jombang Jawa Timur

Jombang, 24 Oktober 2025 — Panitia Hari Santri Nasional (HSN) PCNU Jombang 2025 menggelar kegiatan Tadarus Seni Budaya Islam yang menghadirkan sejumlah narasumber lintas bidang seni dan keislaman di Museum […]

Jombang, 24 Oktober 2025 — Panitia Hari Santri Nasional (HSN) PCNU Jombang 2025 menggelar kegiatan Tadarus Seni Budaya Islam yang menghadirkan sejumlah narasumber lintas bidang seni dan keislaman di Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim As’ari (MINHA) Tebuireng di Jombang, Jawa Timur(23/10).

 Acara ini berlangsung dalam suasana penuh khidmat dan semangat kebudayaan.

Kegiatan tersebut menghadirkan Suwasis,S.Pd.M.M. atau sering dipanggil Kiwasis, Wakil Ketua Lesbumi PCNU Jombang, Ketua Yayasan Rebung Pringori, yang juga guru Bahasa Indonesia dan pernah mengajar Seni Budaya di MTsN 16 Jombang, Dr. Abdur Rouf Hasbullah dosen Universitas Kediri dan masih ngajar di Mualimin Jombang, serta K.R.T. M. Mufid, S.Pd., M.Si., seorang guru Seni Budaya di SMPN Nganjuk yang juga aktif di Paguyuban Budaya dan Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta, juga anggota komunitas Kopi Jombang. Hadir pula KH. Amin Yahya, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jombang, yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh pesantren .

Dalam tadarus tersebut, para narasumber membahas tentang seni, kebudayaan dari sudut pengertian dan nilai-nilai Islam yang berakulturasi dengan seni dan budaya lokal. Menurut Kiwasis, seni dan budaya adalah adalah wujud peradaban karena dari sanalah bisa dilihat bukti sejarah pada masanya. Oleh karena itu butuh keseriusan dalam menanganinya.”

Sementara itu, Dr. Abdur Rous Hasbullah menegaskan bahwa tradisi tadarus budaya menjadi wadah refleksi dan penguatan identitas kultural umat Islam di tengah arus modernisasi dan seni sebagai sarana pendekatan kepada Allah. Sedangkan K.R.T. M. Mufid menambahkan bahwa keterlibatan seniman dan budayawan Muslim sangat penting dalam menjaga harmoni antara agama dan kebudayaan Nusantara.KH. Amin Yahya memberikan penegasan bahwa santri harus sebagai pemberi solusi bagi masyarakat dan pemenang, oleh karena itu santri tidak boleh rapuh.

Acara ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Beberapa peserta tampil aktif baik mahasiswa dari Unhasy dan Unwaha mempertanyakan tentang Gen Z yang lebih suka simple, budaya / tradisi yang ribet termasuk juga tentang plagiasi .

Acara dimoderatori oleh Sadad al Mahiri, Sekretaris Lesbumi PCNU Jombang,mantan Ketua Lakpesdam PCNU Jombang yang memandu jalannya diskusi dengan hangat dan interaktif. Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh Dr. Abdur Rous Hasbullah.

Previously

MTsN 16 Jombang Gelar Karya Siswa, Peringatan Bulan Bahasa, dan Hari Santri Nasional 2025

Next

Pengukuhan Pengurus MUI Kecamatan se-Kabupaten Jombang Digelar di Ruang Bung Tomo

admin
Author

admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mata Jombang
advertisement
advertisement