Perangi Sampah Plastik, Toko Isi Ulang Caring Circle di Bulukumba Diresmikan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bulukumba meresmikan toko isi ulang bernama Caring Circle pada Selasa, 24 Desember 2024. (Foto : dok. Ecoton).

Bulukumba – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bulukumba meresmikan toko isi ulang bernama Caring Circle pada Selasa, 24 Desember 2024.
Toko ini menyediakan berbagai produk rumah tangga dan perawatan pribadi, seperti detergen, softener, sabun cuci piring, sampo, sabun, pembersih kaca, dan sabun pel dengan harga terjangkau.
Caring Circle hadir sebagai bentuk pelayanan DLHK kepada masyarakat untuk memberikan alternatif belanja yang bebas sampah plastik sekali pakai.
Kepala DLHK Bulukumba, Andi Uke Indah Permatasari menjelaskan, toko ini lahir dari kolaborasi dengan Yayasan Ecoton, yang sebelumnya melakukan penelitian terkait kontaminasi mikroplastik di Sungai Balantieng.
“Kontaminasi mikroplastik di sungai menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Sampah rumah tangga, terutama kemasan sachet sekali pakai, menjadi salah satu sumber utama masalah ini,” ungkapnya.

Menurutnya, sachet plastik sekali pakai sulit didaur ulang dan memiliki dampak lingkungan yang besar. Ia berharap toko isi ulang ini dapat menjadi langkah awal dalam mengurangi limbah plastik di Kabupaten Bulukumba.
Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf, mengapresiasi keberadaan toko isi ulang Caring Circle yang dianggap mendukung peningkatan kesadaran lingkungan masyarakat.
“Masalah lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah harus hadir dengan inovasi seperti ini untuk memberikan edukasi dan opsi kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia juga berharap pola belanja curah di toko isi ulang ini dapat diadopsi oleh toko-toko ritel besar, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat mengakses belanja ramah lingkungan. Ia menekankan pentingnya regulasi berupa Perda larangan plastik sekali pakai untuk mendukung upaya ini.
“Kita perlu aturan tegas agar masyarakat lebih mudah beralih ke opsi yang ramah lingkungan. Regulasi adalah langkah awal untuk perubahan mindset di Bulukumba,” jelasnya.

Sementara itu, Siti Hajar, anggota Dharma Wanita Persatuan DLHK, menyambut baik keberadaan toko isi ulang tersebut. Ia mengaku kini lebih mudah membeli produk kebutuhan rumah tangga dengan cara refill.
“Saya biasanya membeli produk dalam kemasan besar untuk mengurangi sampah sachet, tapi itu lebih mahal. Dengan adanya toko isi ulang ini, saya bisa beli lebih murah dan lebih sering,” katanya.
Selain itu, ia berencana mengajak tetangga dan kerabatnya untuk berbelanja di toko Caring Circle sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan ramah lingkungan.
Writer: Fio Atmaja
Editor: Fio Atmaja